Sedikit
kisah pengalaman persahabatan aku dengan kawan – kawan waktu SMA yang mungkin
boleh aku bagi buat semua nya. Tentang 6 orang anak muda yang mempunyai
hubungan persahabatan semasa SMA hingga sampai sekarang (Mahasiswa katanya) dan
mungkin sampai akhir hayat kami nanti. Menurut ku , mungkin kisah pengalaman ini
bisa kawan – kawan sekedar jadikan ingatan atau mungkin acuan buat kita
kedepannya bila terjadi hal seperti yang aku alami ini. Ayah ku pernah bilang
begini “hidup di indonesia sekarang ini sama
seperti hidup di dunia Persilatan pada Zaman dahulu kala, karena hanya dia yang
kuat saja yang bisa bertahan hidup ’’. sebuah kata – kata yang memang sangat
riil terjadi di Bumi Indonesia pada saat ini.
Contoh kecil
saja di daerah ku ( Lampung Selatan ) sering kali terjadi konflik / gesekan di
masyarakat yang berawal dari kesalahpahaman kecil diantara para pemuda hingga
menular dan menjadi sebuah konflik (pertempuran /perang ) besar antar SUKU
disana. Sungguh miris memang melihat nyawa orang tak berdosa melayang begitu
saja tanpa bisa ada yang kita perbuat sedikitpun. Rumah – rumah terbakar,
fasilitas umum hancur berantakan, Tingkat kriminalitas meninggi, semua hal itu
terjadi begitu saja dan hanya dikarenakan masalah yang sangat kecil yaitu
KESALAHPAHAMAN !. Belum lagi konflik di Nusa Tenggara Barat (NTT) dan juga di
Papua dan mungkin bisa terjadi di seluruh pelosok negeri kita ini. Sungguh
menyedihkan !!!
Mungkin lebih mengarah kepada Kehidupan sosial
Negara dan Masyarakat kita yang memang memiliki Berbagai Macam Suku, Keturunan,
maupun Agama yang tentunya berbeda - beda. Sebenarnya, Keberadaan
Keanekaragaman itu sendiri merupakan sebuah Hal yang menarik dan sangat Nyata ada
di tengah – tengah kita. Mulai dari suku Jawa, Batak (penulis), Sunda, Papua,
Bali , Dayak , Toraja dan masih banyak lagi yang lainnya yang hidup secara
Berdampingan di Negeri Kita Tercinta ini.Namun satu hal, Kita tidak bisa
pungkiri jika suatu saat nanti pasti akan ( malah mungkin sudah terjadi )
terjadi gesekan (perselisihan) di antara
semua itu.
Aku memiliki
5 orang kawan yang memang aku anggap sebagai saudara ku sendiri. Yang pertama
nama nya Ridho ( biasa ku panggil botak ) karna memang ada jidat botak di
kepalanya yang besar :D, si botak merupakan suku asli dari daerah lampung dan
beragama Islam, lalu Muhammad rizky ( Keturunan Minang, Islam) ,kemudian Dewa (
Suku Bali nuse, dia bilangnya sih gitu, beragama Hindu), lalu Muhammad Eric (
Keturunan suku di Palembang , Islam juga ), lalu Septian ( Keturunan Suku SUNDA
yang juga beragama Islam) dan Aku sendiri yang terakhir Hendrycus ( yang merupakan Keturunan suku Batak,
dan beragama Katolik ). Kami Ber 6
merupakan kawan akrab di Sekolah saat
masa – masa SMA dulu. Latar belakang suku dan Agama kami yang berbeda – beda itu
tidak menjadikan kami Mengkotak – kotak kan Pergaulan dan pertemanan kami melainkan
malah menjadikan kami semakin erat dalam Bersahabat sebagai teman baik.
Suatu ketika
kira – kira 1 tahun yang lalu ( 2012) terjadi Perang sipil antar suku di dekat
wilayah daerah kami ( Lampung Selatan ) yang tidak jelas dimulai karena apa.Ratusan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Ratusan Polisi dikerahkan untuk
menghentikan dan melerai Kedua Kubu yang berperang (suku bali dan lampung ),
tapi apa daya karena banyaknya Massa yang turun ke jalan hingga mencapai Ribuan
Orang tidak dapat dikendalikan oleh Personel TNI dan Polisi tersebut. Pembakaran
Besar – besaran terjadi di Kampung Bali yang telah di serang oleh Ratusan orang
yang tak dikenal ( belakangan diketahui yaitu orang-orang pribumi) sehingga
menimbulkan kekacauan dan mem porak – porandak kan desa tersebut. Puluhan rumah
terbakar hangus dan hancur - lebur rata dengan tanah, Fasilitas Umum pun hancur
berantakan. Keamanan pun mulai terganggu
dengan terjadinya insiden tersebut sehingga menimbulkan kekisruhan dimana –
mana. Serangan balas dendam di ketahui akan dilaksanakan oleh Pihak lawan yang
telah mendapat kejutan di awal perang tadi. Mendengar hal tersebut membuat
semua masyarakat di daerah itu pun mengalami Ketakutan yang luar biasa karena
takut dia dan keluarganya ( jadi target serangan pada saat itu ) Maka mereka mulai
mengungsi dan meninggalkan rumahnya masing – masing ke tempat pengungsian yang
telah di buat oleh Pemerintah dan Personel TNI. Aku yang pada saat itu ada di
sana melihat banyak sekali di jalan raya orang kolar kilir membawa senjata
untuk perang, mulai dari Golok, samurai, celurit, Pedang, hingga tombak sangat panjang
dan cukup untuk membunuh seseorang. Aku langsung lari pulang menuju rumah ku
tidak jauh dari sana dan memberitahu keluarga ku untuk segera menutup rumah
kami rapat –rapat dan bersembunyi dari tempat – tempat umum untuk menghindari
kejadian yang tidak kami inginkan. Hanya itu yang bisa kami lakukan karena tidak
ada pilihan lain lagi untuk menghidar dari situasi seperti itu. Selang beberapa
hari akhirnya Konflik tersebut pun mulai mereda seiring dapat di kendalikannya
Keadaan oleh Pihak yang berwajib dan para personel TNI. Perang tersebut belakangan
di ketahui merupakan Perselisihan di antara 2 suku yaitu Lampung dan Bali yang
dikarenakan hal sepele yaitu Uang parkir.
Dari 2 sumber
yang ku gali informasinya, ( teman ku Dewa dan Ridho) ada 2 perbedaan pendapat mengenai awal mula
terjadinya Konflik tersebut yang tentu jelas saat itu membuat ku bingung,apakah
harus percaya dengan yang 1 atau yang lainnya ? Kemudian kami menjalin
komunikasi kembali setelah Konflik tersebut mereda dan berusaha mencari
informasi tentang korban yang ada, takut nya salah satu diantara kami menjadi
korban.
Dari sini
lah aku dapat memaknai bahwa berteman itu tidak boleh memilih – milih atau
membeda – bedakan SUKU atau AGAMA nya tetapi dengan bertenggang rasa dan
memahami satu sama lain membuat kita bisa saling mengerti dan tidak mudah
terpancing oleh hal – hal berbau Rasis dan Membeda – bedakan kita karena kita
adalah Satu yaitu INDONESIA !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar